sumberbening.desa.id - Usai dicek oleh tim dari kontraktor Nindya Karya dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Diantaranya, adalah jumlah jendela dan pintu yang ada di Benteng yang disebut Benteng Van Den Bosch itu lebih banyak dari Lawang Sewu Semarang.
Hal itu diungkap oleh Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono dalam unggahan di akun Instagram pribadinya.
Dalam caption, Ony menerangkan jika ada sejumlah fakta yang ditemukan oleh tim yang melaksanakan revitalisasi mulai tahun 2018 hingga 2022 itu.
“Selamat siang lur.Beberapa Fakta Unik yang luar biasa di temukan oleh tim selama proses revitalisasi #bentengvandenbosch 2018-2022. Ikon baru Ngawi,” tulis Ony dalam unggahannya, Rabu (14/12/2022).
Legenda KH Muhammad Nursalim Ngawi, Pengikut Pangeran Diponegoro Kebal Bacok dan Pelor
Pesona Benteng Van Den Bosch Ngawi Pukau Menteri Parekraf Sandiaga Uno, Bakal Masuk Venue Kegiatan G20
Ada 3 slide foto dan teks dalam unggahan tersebut.
Pertama, menuliskan jika Benteng Pendem memiliki 510 buah lubang pintu dan jendela, yang mana melebihi Lawang Sewu dengan jumlah 429 buah lubang pintu dan jendela.
Kedua, 70 persen struktur bangunan asli dengan kedalaman pondasi benteng sedalam 5 meter sehingga menjadikan benteng ini berdiri kokoh sejak tahun 1845.
Potret Benteng Pendem Ngawi di Kelurahan Pelem, Kecamatan/ Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
Ketiga, total luas lahan kawasan Benteng Pendem yakni 21,18 hektar atau setara dengan seperempat luas lahan Monas Jakarta.
Diketahui, Kementerian PUPR telah menyelesaikan pekerjaan rehabilitasi bangunan di Kawasan Pusaka Benteng Van den Bosch atau biasa disebut Benteng Pendem.
Penataan telah dimulai pada tahun 2020 dan saat ini pekerjaan telah rampung 100%, sehingga siap diresmikan sebagai destinasi wisata edukasi dan landmark kawasan heritage di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
Rehabilitasi kawasan wisata edukasi sejarah seluas 5,4 ha tersebut mengadopsi Adaptive Reuse Concept, yakni mengembalikan fungsi bangunan cagar budaya dengan fungsi baru serta seminimal mungkin mengubah bentuk bangunan lama dengan tetap menjaga nilai kultural.